Bedah film
Bedah Film
INSIDE
OUT
“Do you ever look at someone and wonder: what
is going on inside your head“Itulah kalimat pertama dalam film Inside Out. Mendengar kalimat pertama
saja sudah membuat kita penasaran bukan untuk menonton film ini?
Yup, guys.. Film ini sangat menarik untuk kita
tonton karena memiliki makna yang sangat luar biasa dan ide cerita film ini
sangat dekat dengan kehidupan kita. Semua orang pasti pernah mengalaminya.Inside Out bercerita tentang isi kepala Riley, seorang gadis
kecil berusia 11 tahun yang memiliki berbagai emosi yang ada dalam dirinya.
Dalam pikiran Riley, terdapat lima wujud emosi yaitu joy (bahagia), sadness
(kesedihan), fear (takut), disgust (jijik) dan anger (marah). Lima wujud emosi itu tinggal di sebuah markas besar
yang bernama Headquartes yaitu pada
pusat kendali pikiran Riley dan membimbingnya dalam kehidupan dan kegiatannya
sehari-hari.
Sejak Riley lahir, berbagai kebahagiaan dialaminya,
sehingga memori inti yang dimiliki Riley penuh dengan kebahagiaan.
Memori-memori itu membentuk berbagai pulau kehidupan. Pulau kehidupan yang
dimiliki Riley adalah pulau keluarga, kekonyolan, persahabatan, hockey, dan kejujuran. Kelima pulau inilah
yang membentuk kepribadian seorang Riley.
Namun, keadaan berubah ketika Riley memasuki usia 11
tahun. Orangtuanya pindah rumah, dan pekerjaan ayah Riley sedang bermasalah.
Tentu itu berimbas pada kehidupan Riley, yang harus beradaptasi dengan
lingkungan rumah dan sekolah yang baru.
Semua hal baru yang dialami Riley tidak sesuai
dengan harapannya. Hal ini menyebabkan Riley sangat ingin bersedih. Namun, Joy (senang) selalu melarang Sadness (sedih) untuk memunculkan diri. Joy selalu ingin Riley bahagia. Tetapi,
apakah benar jika seseorang tidak boleh sedih? Hal itulah yang menyebabkan
markas besar menjadi bermasalah.
Hal yang menarik, bukan, guys? Pernahkah kamu berpikir
apa yang akan terjadi jika rasa sedih kita selalu ditekan? Kita selalu
berpura-pura bahagia? Dan mengabaikan semua perasaan sedih yang sebenarnya
normal dimiliki oleh seseorang?
Dalam kasus Riley, ketika pertentangan antara emosi
muncul, Joy dan sadness pun pergi. Tahukah kalian apa yang terjadi? Tersisa anger, disgust, dan fear di dalam
markas besar. Apakah menurut kalian ketiga emosi itu bisa membuat Riley merasa
senang atau sedih? Apakah bisa membuat emosi Riley seimbang dan terkendali? Jawabannya
tidak. Maka anger (marah) lah yang
menguasai pikiran Riley. Tentunya semua keputusan dan tindakan yang dilakukan
Riley didasarkan oleh rasa marah, bukan?
Anak-anak dan remaja usia sekolah, sedang berada
pada masa pencarian jati diri yang membuat emosi mereka tidak stabil. Pada usia
tersebut pun, banyak sekali kejadian dalam hidupnya, baik itu positif atau
negatif, menyenangkan atau tidak, yang harus mereka lalui. Guncangan akan hadir
ketika kondisi berubah, dan sebagai orangtua haruslah bisa memahami apa yang
anak-anak alami ketika mereka berada pada sebuah situasi baru.
Riley, selalu menekan dan menyembunyikan rasa
sedihnya. Dia tidak ingin terlihat sedih di depan orangtuanya karena tak ingin
mereka cemas. Namun, hal itu membuat dia semakin marah dengan keadaan.
Seringkali kita melakukan hal seperti Riley, bukan? Berpura-pura bahagia.
Menekan semua perasaan sedih, kecewa, rindu, dan sebagainya terhadap seseorang.
Alasannya karena malu, atau karena menganggap perasaan itu tidak pantas untuk
ditunjukkan. Padahal, semua emosi harus bisa dikelola dengan baik agar kita
bisa hidup secara sehat, guys. Sayangnya, budaya kita memang tidak membiasakan
kita untuk mengungkapkan semua perasaan kita. Tetapi, bukankah tak ada kata
terlambat untuk memulai sesuatu yang baik?
Ungkapkan semua
yang kamu rasakan kepada orang yang kamu tuju, tanpa perlu merasa khawatir
dengan respon yang akan mereka berikan.
Reporter : Elsya Pratiwi
Editor : Khairunnisa Tri Suwarna
Kreatif : Dian Purnama Sari & Masyriyah
Okta Lusyana
cye udah update .... lucu banget gambarnya
ReplyDeletejadi tertarik buat nonton filmya nih
ReplyDeleteintinya bagus banget dong filmnya
ReplyDeleteBedah film horror dong min
ReplyDeletekalo film horor , kami menghawatirkan sulit untuk kami bedah di karenakan nilai baiknya hsangat sedikit untuk di bedag
Deletesetuju ham
ReplyDeletekalo film horor , kami menghawatirkan sulit untuk kami bedah di karenakan nilai baiknya hsangat sedikit untuk di bedah
DeleteMin, mau tanya alasan untuk bedah film inside out ini apa?
ReplyDeletekarena di dalam film ini ada banyak nilai perkembangan anak yang diajarkan:)
DeleteAku sudah nonton min, filmnya bagus banget buat mengenal dan memahami diri sendiri ππ
ReplyDeletemin punya filmya ga? bagi
ReplyDeletepunyaaaa
DeleteBagus untuk mengenali siapa diri kita. Kereen ��
ReplyDeletebagus bgt nih, interesting, mendidik :D
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteane kasih pertamax deh buat sis :D
ReplyDeleteIsinya bagus π
ReplyDeletebaru tau cara kerja otak seperti itu ya
ReplyDeleteFilmnya menginspirasi ya
ReplyDeleteAku udah nonton film ini sebelum baca postingan kalian. Filmnya keren dan recommended bgt nih;) nice info min:)
ReplyDeleteIzin komentar yaa, utk font tulisan kayanya harus diperbaiki lagi deh soalnya nama orang-orang yang berkomentar disini jadi ga kebaca hehe makasih :)
ReplyDeleteKeren nih blognya! Ohiya review film "Elegant Lies" dong, itu juga bagus untuk remaja.
ReplyDeleteKeren deh ulasan dan blognya! Saya suka sekali inside out. Untuk yang belajar psikologi terkait emosi dapat dengan mudah belajar disini, jika dapat memaknai film ini dengan baik, dan tidak hanya melihatnya sebagai hiburan semata. Nice job admins!
ReplyDelete